Pratiwi
Rabu, 20 Juli 2016
FORMAT VIDEO
Video adalah teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Aplikasi umum dari teknologi video adalah televisi, tetapi dia dapat juga digunakan dalam aplikasi teknik, keilmuwan, produksi dan keamanan. Istilah video juga sering digunakan sebagai singkatan dari video tape, perekaman video, maupun pemutar video.
Format video yang diciptakan pada telepon selular tidak sama dengan format video VCD maupun DVD. Hal ini dikarenakan keterbatasan memori telepon selular dan sistem operasi yang berbeda.
Secara garis besar, format video yang berkembang saat ini dapat dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu:
1. Video analog format encoding: NTSC, PAL, SECAM, RF, Composite Video, Component Video, S-Video, dan RGB. 2.
2. Video analog format kaset: Ampex, VERA (BBC), U-matic, Betamax, Betacam, Betacam SP, VHS, S-VHS, VHS-C, Video 2000, 8mm tape, dan Hi8.
3. Video digital format kaset: D1, D2, D3, D4, D5, Digital Betacam, Betacam IMX, D-VHS , DV, MiniDV, MicroMV, dan Digital8.
4. Disk optik format penyimpanan: VCD, DVD, dan LaserDisk.
5. Video digital terpilih format encoding: CCIR 601, MPEG-2, H.261. H.263. dan H.264
Seiring perkembangan teknologi informasi yang begitu pesat, utamanya masalah video beberapa perusahaan mengembangkan format file video yang dapat dijalankan melalui komputer (Personal Computer) maupun laptop (notebook).
File video memiliki format yang berbeda-beda, bergantung pada aplikasi yang digunakan untuk menjalankannya (Player). Beberapa contoh format file video yang dapat dijalankan melalui komputer maupun notebook, yaitu:
1. 3ivx
bukan merupakan format file, tetapi hanya sebuah codec ( seperti Divx, WMV dan Xvid ) yang dikembangkan oleh 3ivx Technologies (www.3ivx.com ). Teknologi intinya dioptimasi untuk arsitektur prosesor yang beraneka ragam, termasuk platform yang menyertainya. 3ivx memungkinkan untuk pembuatan stream data MPEG-4 dan MP4 dan dapat juga digunakan untuk membuat steam audio AAC. Dengan menggunakan 3ivx dapat menyimpan lebih dari dua jam film sekualitas DVD kedalam CD tunggal, atau men-stream kualitas video sekualitas DVD melalui modem kabel atau modem DSL. Untuk membuka file 3ivx, dibutuhkan plug-in untuk Quicktime, untuk video for windows dan untuk Directshow atau 3ivx Decoder.
2. ASF ( Advanced Streaming Format / Advanced System Format )
Merupakan format yang dikembangkan oleh Microsoft yang digunakan untuk audio video digital. Didesain untuk streaming dan membentuk bagian framework Windows Media. ASF dapat menggunakan beraneka ragam codec. Namun dalam prakteknya yang digunakan adalah codec WMV atau WMA yang juga dari Microsoft.
3. AVI ( Audio Video Interleaved )
Diperkenalkan oleh Microsoft pada tahun 1992 sebagai bagian dari teknologi Video for Windows miliknya. File AVI menyimpan data audio dan video pada struktur interleaved. File ini hanya berupa kontainer- dan data audio video dapat dikompres menggunakan berbagai codec. Kualitas dan kapasitas tergantung pada codec dan secara khusus codec yang digunakan adalah MPEG, Divx atau WMV.
4. Divx
Adalah codec, bukan format file. Edisi Divx pertama (3.11 dan sebelumnya) merupakan versi hack dari codecvideo MPEG4 buatan Microsoft. Jeroma Rota pengembang Divx, mendirikan Divx Networks dan membuat Divx 4, versi terbaru dari codec untuk menghindari masalah hak cipta dengan Microsoft. Divx pada saat pembuatan versi 5.2.1 adalah merupakan codec MPEG-4 layer 2. Dikenal dengan tingkat kompresi yang tinggi, sehingga sangat memungkin menggunakan codectersebut untuk menggandakan film DVD. Satu film DVD umumnya berukuran 5 GB sampai 6 GB, dan Divx mampu mengkompresi hingga menjadi 700 MB, dengan penurunan kualitas yang sangat minim. Dengan demikian film tersebut dapat tertampung dalam sekeping CD. Sejumlah peranti ripping DVD menggunakan codecDivx. Untuk memutar file Divx, dibutuhkan plug-in Divx untuk player software. Versi Divx gratisan termasuk playernya tersedia di www.divx.com dan ini termasuk juga plug-in untuk video editing software.
5. MJPEG ( Motion JPEG)
Adalah codec video yang mengompres masing-masing frame sebagai JPEG image yang terpisah. Kualitasnya tergantung pada pergerakan di footage. Sebaliknya pada video MPEG, kualitas menurun apabila ada banyak gerakan di footage. Kekurangan dari codec ini adalah ukuran file yang besar.
6. MPEG
Adalah format kompresi yang distandarisasi oleh Moving Picture Experts Group (MPEG), yang terbentuk oleh 350 perusahaan dan organisasi.
Standard-standard tersebut adalah :
MPEG 1 adalah standard pertama untuk kompresi audio dan video. merupakan standard encode VideoCD dengan resolusi maksimal hanya 352 x 288 pixel, bit-rate tidak dapat dirubah dan kualitas gambar yang kurang baik.Ini juga termasuk format audio MP3.
MPEG 2 adalah seri standard transport , audio dan video untuk kualitas siaran televisi.
MPEG 3 dikembangkan untuk high-definiton television (HDTV), tetapi kemudian ditinggalkan karena dianggap MPEG 2 memadai.
MPEG 4 merupakan pengembangan MPEG 1 mendukung Digital Rights Management (DRM) dan bit-rate encoding rendah, serta menggunakan codec video yang disebut H.264 yang dipandang lebih effisien.
MPEG 7 adalah sistem formal untuk mendeskripsikan kandungan multimedia.
MPEG 21 merupakan standard masa depan untuk multimedia.
Codec MPEG menggunakan lossy compression pada data audio video. Bagian motion video pada standard MPEG-1 didapat dari standard Joint Picture Experts Group (JPEG) untuk lossy compression gambar diam ( foto )
MPEG-1 digunakan pada format VideoCD. Kualitas output dan bit-rate lebih kecil daripada VCR.
MPEG-2 sama dengan MPEG-1, tetapi juga menyediakan dukungan untuk interlaced video ( seperti pada siaran TV ) dan juga mendukung Transport Stream yang dibuat untuk mentranfer video dan audio digital pada media dan digunakan untuk broadcasting. Standard MPEG-2 saat ini telah ditingkat menjadi standard terbaru untuk transmisi HDTV. Saat ini digunakan untuk SVCD, DVD dengan tingkat bit yang dapat diubah dan memiliki kualitas gambar yang luar biasa. DV Video merupakan subformat khusus dari MPEG-2 dengan tingkat bit yang tetap. Format ini sangat cocok digunakan untuk video editing.
MPEG-4 berbasis MPEG-1 dan MPEG-2, tetapi ada tambahan fitur seperti dukungan VRML untuk rendering 3D, files komposit berorientasi objek (termasuk audio, video dan virtual reality modelling), dukungan untuk DRM dan berbagai macam interaktivitas . Kontainer untuk kandungan MPEG-4 adalah MP4
7. OGM ( Ogg Media File )
Adalah format kontainer untuk audio, video dan subtitle. Sebagaimana AVI, format ini juga mendukung multiple audio track, bahkan dengan format yang berbeda (seperti MP3 dan WAV). OGM juga memungkinkan integrasi audio Ogg Vorbis. Codec video yang sering digunakan dalam files OGM adalah Xvid. Untuk membuka file OGM di windows diperlukan paket software yang disebut Ogg Vorbis Direct Filter dan dapat diperoleh di www.tobias.everwicked.com
8. Quicktime
Adalah teknologi multimedia sekaligus format file yang dikembangkan oleh Apple Computer dan pertama sekali diprkenalkan pada tahun 1991. file Quicktime adalah kontainer multimedia yang terbentuk atas satu atau lebih track seperti audio, video, teks atau efek digital. Masing-masing track mengandung media track, baik itu media stream yang telah di encode atau pointer-pointer pada file eksternal. codec yang digunakan untuk compress dan decompress data di Quicktime diantaranya MP3, JPEG, Divx, Cinepak, Sorensen dan bahkan MPEG-2 dan MPEG-4. Oleh sebeb itu, quicktime lebih cocok digunakan untuk aplikasi internet dibandingkan AVI
9. RealVideo dan RealMedia
Adalah codec video yang dikembangkan oleh RealNetworks pada tahun 1997. Berbeda dengan codec video lainnya, RealVideo telah dioptimasi untuk streaming video melalui jaringan IP. Menggunakan PNA Protocol atau Real Time Streaming Protocol. Biasanya berpasangan dengan RealAudio yang dikemas dalam RealMedia. RealNetworks juga menyediakan player yang disebut RealPlayer untuk audio dan video.
10. WMV ( Windows Media Video )
Adalah bagian dari sistem Windows Media buatan Microsoft. Adalah sebuah codec untuk mengencode film dan mentransform slide show yang berisi format bitmap kedalam video terkompres. WMV sebenarnya adalah versi proprietary dari MPEG-4. Video Stream sering dikombinasikan dengan Audio Stream dalam format WMA, dengan video WMV yang dikemas kedalam kontainer AVI atau ASF.
11. Matroska
Adalah format multimedia gratis (open source format). Format ini, dengan ekstensi file dari ‘. Mkv’, didasarkan pada EBML (Extensible Binary Meta Language), yang memungkinkan perubahan harus dilakukan dengan mudah jika perlu, tanpa melanggar mendukung file lama. Inilah sebabnya mengapa dikatakan bahwa “Matroska dirancang dengan masa depan dalam pikiran”.
Matroska bukanlah video codec seperti yang sering berpikir untuk menjadi, tetapi sebuah wadah, atau sebuah amplop yang dapat menampung banyak codec yang berbeda pada waktu yang sama. Sesuai namanya (Rusia boneka berbentuk telur yang terkandung dalam satu sama lain) Matroska dapat berisi video (DivX, Xvid, RV9, dll), suara (MP3, MP2, Ogg, AC3, AAC, DTS, PCM), serta sub judul (SRT, ASS, SSA, USF, dll) di file yang sama. Tujuan pengembangan Matroska adalah untuk memberikan yang fleksibel dan lintas-platform alternatif ke AVI, ASF, MP4, MPG, MOV, dan RM. Fitur utamanya termasuk cepat mencari, pemulihan kesalahan tinggi, modularly diperpanjang, dipilih subjudul dan audio stream, bab entri, menu, dan streamable melalui internet. An example of a Matroska file is a completevideo file that includes a video stream and an audio stream, as well as subtitles and a menu system. Contoh sebuah file Matroska file video yang lengkap yang meliputi aliran video dan audio streaming, serta sub judul dan sistem menu.
12. 3GP (3GPP format file)
Adalah sebuah multimedia container format yang ditetapkan oleh Third Generation Partnership Project (3GPP) untuk 3G UMTS jasa multimedia. It is used on 3G mobile phones but can also be played on some 2G and 4G phones. Yang digunakan di 3G ponsel, tetapi juga dapat dimainkan pada beberapa 2G dan 4G telepon.
13. Flash Video
Adalah sebuah wadah format file yang digunakan untuk mengirim video melalui Internet menggunakan Adobe Flash Player (awalnya diproduksi oleh Macromedia) versi 6-10. Konten video flash juga mungkin tertanam di dalam SWF file. Ada dua format file video yang berbeda didefinisikan oleh Adobe Systems dan didukung dalam Adobe Flash Player: FLV dan F4V. Audio dan video FLV data dalam diencode dalam cara yang sama ketika mereka berada dalam file SWF. Yang terakhir format file F4V didasarkan pada basis ISO format file media dan didukung dimulai dengan Flash Player 9 Update 3.
14. 3G2 (3GPP2 format file)
Adalah wadah multimedia format yang ditetapkan oleh 3GPP2 untuk 3G CDMA2000 jasa multimedia. Hal ini sangat mirip dengan format 3GP, tapi memiliki beberapa ekstensi dan keterbatasan dibandingkan dengan 3GP.
15. VOB (Video Object)
Adalah sebuah format kontainer di DVD-Video media. VOB dapat berisi video, audio, subtitle dan menu isi multiplexing bersama-sama ke dalam bentuk sungai. VOB didasarkan pada aliran program MPEG format, tetapi dengan keterbatasan dan spesifikasi tambahan di sungai swasta. Program MPEG sungai yang memiliki ketentuan-ketentuan non-data standar (seperti yang digunakan dalam file VOB) dalam bentuk jadi swasta yang disebut stream. File VOB yang sangat ketat bagian dari program MPEG standar sungai. Sementara semua file VOB program MPEG stream, tidak semua aliran program MPEG sesuai dengan definisi untuk sebuah file VOB.
16. SWF
Awalnya berdiri untuk “Format Web Kecil” kemudian berubah menjadi “Shockwave Flash” oleh Macromedia, kemudian kembali berubah kembali ke Small Web Format ketika perusahaan memilih untuk memiliki frase “Shockwave” hanya merujuk kepada Direktur, diucapkan swiff atau “swoof” adalah sebagian terbuka repositori untuk multimedia dan terutama untuk vector graphics, berasal dari FutureWave Software dan telah datang di bawah kendali Adobe. Dimaksudkan untuk menjadi cukup kecil untuk dipublikasikan di web, SWF file dapat berisi animasi atau applet dari berbagai tingkat interaktivitas dan fungsi.
SWF saat ini berfungsi sebagai format yang dominan untuk menampilkan “animasi” vektor grafik di web, jauh melebihi penggunaan W3C standar terbuka SVG, yang telah bertemu dengan masalah-masalah di atas implementasi bersaing. Mungkin juga digunakan untuk program-program, biasanya permainan, menggunakan Actionscript.
17. 3. H264
H.264 (MPEG-4 Part 10) atau lebih dikenal dengan Advance Video Coding (AVC) merupakan sebuah codec video digital yang memiliki keunggulan dalam rasio kompresi (tingkat kompresi yang tinggi) dengan memanfaatkan metoda blok transformasi adaptif yang efektif. H.264 dikembangkan oleh ITU-T Video Coding Expert Group (VCEG) bersama-sama dengan ISO/IEC Moving Picture Expert Group (MPEG) yang dinamakan Joint Video Team (JVC). Tujuan pengembangan H.264/AVC adalah untuk membuat suatu standar video digital yang dapat menghasilkan kualitas video yang baik pada bitrate yang lebih kecil dibandingkan dengan standar video digital sebelumnya (MPEG-2, H.263, maupun MPEG-4 Part2) tanpa harus melakukan perubahan yang kompleks dan dapat diimplementasikan dengan biaya yang murah. Tujuan lain dari pengembangan H.264 adalah dapat digunakan dalam berbagai macam aplikasi seperti video broadcast, DVB strorage, RTP/IP packet networks, dan ITU-T multimedia telephony systems.
18. DVDRip
"Suatu format film yang merupakan salinan dari DVD Original. Jadi kualitas gambar dan suaranya baik sekali. DVDRip pasti ada jika DVD Originalnya beredar di pasaran."
19. DVDScr
"Suatu format film dupiklat dari promo DVD yang akan digunakan sebagai promosi. DVDScr akan ada sebelum DVD originalnya keluar di pasaran. Kualitas gambar dan suaranya hampir setara dengan DVDRip, hanya saja pada gambar video sering terdapat beberapa tulisan penjelasan yang terpampang di layar tentang DVD tersebut yang biasanya sedikit menggangu kita."
20. R5
"Untuk tipe ini, kualitas gambar hampir setara dengan DVDRip, tetapi untuk kualitas suara biasanya agak jelek (cempreng), meskipun ada beberapa yang kualitas suaranya sudah bagus, namun tetap saja masih ada sedikit noise sehingga mengurangi kenyamanan dalam menonton film tersebut."
21. CAM
"Kualitas jenis ini merupakan hasil dari rekaman camera digital, langsung di bioskop sehingga terkadang penonton yang lalu lalang ikut terekam. Rekaman kualitas ini biasanya menggunakan mini tripod sehingga sering terdapat sedikit goncangan. Kualitas video ini sangat jelek dan tidak dianjurkan."
22. TS (Telesync)
"Kualitasnya hampir sama dengan jenis CAM. Namun kualitas gambar dan suara TS sedikit lebih baik dari CAM karena TS merupakan CAM yang telah dilabel ulang."
23. Bluray/HD
"Resolusi jauh lebih besar yaitu 1920×1080 atau 1280×720 (tergantung filenya). Konsekuensinya, file jadi besar dan memutarnya juga berat, sehingga diperlukan spesifikasi komputer yang tinggi juga. kalau tidak nanti jadi patah-patah. Kualitas ini jauh lebih baik dari DVDRip."
24. mHD
"mini/micro HD, hampir sama dengan HD, tetapi dengan resolusi yang lebih kecil yaitu 1280x5xx, sehingga ukuran filepun juga lebih kecil dibandingkan HD."
25. Workprint
"Film yang belum diedit efek visulnya secara keseluruhan. Bisanya terdapat adegan yang hilang, suara yang tidak beraturan. Kualitas film ini bervariasi dari yang paling baik hingga yang paling buruk."
26. VCD
"Biasanya digunakan untuk transfer kualitas rendah (CAM / TS / TC / Screener (VHS) / TVrip (analog) untuk membuat ukuran file yang lebih kecil."
GERAKAN DASAR KAMERA VIDEO
Ada beberapa macam gerakan dasar kamera yaitu :
1. Pan
2. Tilt
3. Track
4. Crab
5. Elevate & Depress
1. PANNING
PAN adalah gerakan kamera ke kiri atau ke kanan pada poros horisontalnya. Gerakan ini juga sering disebut menoleh karena poros kamera tidak berubah seperti pada leher. Pada gerakan ini letak kamera tidak berpindah tempat.
Ada dua macam gerakan Pan yaitu :
a. Pan Left adalah gerakan menoleh ke kiri
b. Pan Right adalah gerakan menoleh ke kanan
2. TILTING
TILT adalah gerakan kamera keatas atau kebawah pada poros vertikalnya. Atau kata lain dari gerakan tilting ini adalah gerakan mendongak atau menunduk. Pada gerakan ini letak kamera tidak berpindah tempat.
Ada dua macam gerakan Tilt yaitu :
a. Tilt Up adalah gerakan mendongak
b. Tilt Down adalah gerakan menunduk
3. TRACKING
TRACK adalah gerakan kamera maju mendekati subyek atau mundur menjauhi subyek. Jadi pada gerakan ini Letak kamera berubah namun posisi hadapnya tetap.
Ada dua macam gerakan Track yaitu :
a. Track In adalah gerakan mendekat
b. Track Out adalah gerakan menjauh
4. CRABING
CRAB adalah gerakan kamera bergerak menyamping baik ke samping kiri atau ke samping kanan subyek. Gerakan ini persis cara berjalan kepiting (crab). Jadi pada gerakan ini Letak kamera berubah namun posisi hadapnya tetap.
Ada dua macam gerakan Crab yaitu :
a. Crab Left adalah gerakan ke samping kiri
b. Crab Right adalah gerakan ke samping kanan
5. ELEVATE & DEPRESS
Elevate & Depress adalah gerakan kamera naik-turun. Gerakan ini disebut juga Crane Up & Crane Down, bila menggunakan crane. Jadi pada gerakan ini Letak kamera berubah namun posisi hadapnya tetap.
a. Elevate adalah gerakan naik
b. Depress adalah gerakan turun
6. ZOOMING
Zoom sebenarnya bukanlah gerakan kamera yang sesungguhnya, melainkan perubahan in-vision sudut pandang kamera. Jadi pada zoom sebenarnya tidak ada pergerakan kamera sama sekali melainkan perbesaran yang dihasilkan baik lewat optik maupun digital. Efek psikologis yang dihasilkan antara zoom dengan track sangat berbeda.
Ada dua macam gerakan zoom yaitu :
a. Zoom in adalah perbesaran
b. Zoom out adalah pengecilan
Zoom menimbulkan efek hosepiping, sementara track terkesan melibatkan penonton secara langsung.
Gerakan gerakan dasar tersebut bisa dkombinasikan sehingga menjadi gerakan kamera yang dinamis misalnya kita menginginkan pergerakan Elevate bersamaan dengan tilt down sambil crab left dan juga pan right dengan zoom out. Jadi, dengan istilah tersebut kita bisa memberikan intruksi yang jelas untuk setiap gerakan kamera.
SPESIFIKASI SEBUAH KAMERA VIDEO
Spesifikasi Kamera Seperfi
mereknya yang beraneka, format kamera video pun berbeda- beda. Kita
perlu mengenal beragam format tersebut agar dapat memilih dan
memanfaatkannya sesuai keperluan. Setiap format kamera tersebut
memiliki kemampuan dan fiturnya tersendiri. Kami memaparkannya untuk
Anda, agar Anda mendapatkan patokan dalam memanfaatkannya.
FuIl Size VHS
FuIl Size VHS
Kamera video jenis ini memakai kaset jenis VHS
regular dan rekamannya bisa disetel di VHS VCR biasa. Resolusi
videonya 240/250 lines, sementara lama rekaman tergantung jenis
kasetnya. Tipe VHS SP bisa merekam selama dua jam, sementara EP/SLP bisa mencapai enam jam lamanya. Ukuran kamera ini terlalu besar dan berat,
sehingga harus dipanggul oleh kameraman ketika merekam obyek.
Kualitas suara kamera jenis ini juga sangat jelek. Beberapa perusahaan yang membuat kamera Full-VHS antara lain Hitachi, RCA, dan Panasonic.
Compact VHS (VHS-C)
Menggunakan kaset VHS yang kecil, hasil rekamannya bisa diputar pada
VCR player melalui sebuah adapter (salah satunya disediakan oleh
tiap VHS-C camcorder). Camcorder ini juga bisa dikoneksikan ke VCR
a.tau TV melalui kabel AV. Selain itu bisa pula disalin ke kaset VHS
biasa. Resolusinya sama seperti VHS VCR yaitu 240/250 lines. Kaset
VHS-C tersedia dalam dua jenis, SP yang berdurasi 30 menit dan EP/SLP
yang berdurasi 90 menit. Karena ukuran kasetnya lebih kecil daripada
kaset VHS umumnya, maka kemampuan rekamnya juga terbatas. Kualitas suaranya belum memuaskan. Vendor yang pernah membuat kamera VHS jenis mungil ini diantaranya JVC, Panasonic, RCA dan Quasar.
8mm
Ukurannya jauh lebih
kecil dibanding tipe VHS atau VHS- C, sehingga mudah untuk ditenteng
dan digenggam tangan. Rekamannya dapat langsung tampil di VCR atau
TV dengan menghubungkan kamera ini melalui kabel AV. Anda juga bisa
mentransfer rekamannya ke dalam kaset jenis VHS. Resolusi video
kamera ini 250 lines, sama seperti resolusi kamera VHS atau VHS-C. Namun demikian,
konsistensi warna kamera 8mm lebih balk clibanding dua format
lainnya itu. Seukuran dengan kaset tape recorder, kaset untuk
kamera tipe ini ada dua tipe: SP bisa mencapai 2 jam sementara LP bisa
mencapai 4 jam rekam. Kualitas suaranya juga terbilang bagus, setara dengan kualitas audio hi-fi VCR. Beberapa produsen yang telah memproduksi kamera jenis 8mm adalah Canon, Hitachi, Samsung, Sharp dan Sony.
SVHS-C
Merupakan
pengembangan dari kamera VHS-C, sehingga formatnya juga sama persis.
Yang membedakan hanya kualitas gambarnya yang mencapai 400 baris.
Resolusi yang lebih tinggi tersebut secara otomatis berpengaruh pada
kualitas gambar yang 60 persen lebih jernih
dibanding VHS atau VHS-C. Untuk melihat hasil rekamannya, Anda bisa
langsung mengoneksikannya ke TV atau S- VHS VCR dengan menambahkan adapter khusus. Kamera video ini dapat memakai kaset jenis VHS-C standar.
Sebaliknya, kamera video VHS-C tidak dapat menggunakan kaset jenis
SVHS-C. Vendor yang memprodukSi kamera SVHS- C hanya JVC saja.
Hi8
Format kamera ini pada dasarnya sama seperti kamera 8mm. Tapi untuk kualitas gambar, HI8 unggul dengan resolusi 60 persen lebih tinggi, atau mencapai 400 baris. Kamera
jenis ini diproduksi oleh Canon, Hitachi, Samsung, Sharp dan Sony.
Sayang, rekamannya tidak dapat langsung diputar pada VCR biasa,
karena tak adanya adapter yang bisa membaca format kaset HI8. Meski
demikian, semua jenis kamera video HI8 dapat memainkan dan merekam
dalam format 8mm. Sebaliknya, kamera video 8mm tidak dapat merekam
kaset HI8.
Digtal8
Inilah
kamera video yang paling banyak oeredar di pasaran. Format Digital8
merupakan pengembangan dari format Hi8, dimensinya pun tak banyak
berbeda. Bedanya, kamera Digital8 tak lagi murni memakai format
analog. Media rekamnya berupa kaset 8mm atau HI8. Satu- satunya
cara untuk memutar kaset video adalah dengan
menghubungkan kamera ke VCR atau TV (analog). Sementara secara
digital, kaset bisa diputar dengan menghubungkan kamera ke PC via
port IEEE- 1394 (Firewire). Anda memerlukan hardware dan software
khusus untuk memutarnya di PC. Kamera jenis ini juga bisa memutar
kaset analog 8mm dan HI8 dengan menggunakan koneksi AV biasa. Namun
untuk PC, pengguna belum bisa mengonversi rekaman analog 8mm dan HI8
langsung ke PC via port IEEE- 1394. Resolusi videonya mencapai 500
baris dengan kualitas gambar 20 persen lebih baik daripada HI8 atau
SVHS-C. Kualitas suaranya bisa dibilang sempurna, karena direkam
dengan standar PCM Audio 12 bit atau 16 bit - setara dengan kualitas
suara CD audio. Format videonya juga memungkinkan
pengguna mengambil foto dengan kameranya. Sony Corporation tercatat
sebagai satu- satunya vendor yang mengembangkan kamera jenis ini.
MiniDV
Kamera
yang sepenuhnya telah mengadopsi teknologi digital ini memakai kaset
MiniDV 6mm sebagai media rekam. Ukuran kasetnya serupa dengan DAT
Audio Tapes. Kaset bisa diputar di kamera video dan bisa dihubungkan
ke VCR atau TV dengan memakai kabel AV. Koneksi ke komputer melalui
port IEEE-1394. Sama seperti Digital8, resolusi video kamera ini
mencapai 500 baris atau 20 persen lebih finggi ketimbang HI8 atau
SVHS-C. Ada dua jenis kecepatan rekam, SP dan LP yang masing-masing
berdurasi 60 menit dan 90 menit. Ukuran kasetnya sangat mungil,
bahkan lebih kecil daripada kotak rokok. Kualitas suaranya juga sama
seperti Digital8, karena memakai format PCM 12 bit dan 16 bit.
Selain mampu memotret gambar diam, kamera tipe ini juga dilengkapi
dengan teknologi Progressive Scan. Teknologi ini mampu mencari frame
yang masih kosong atau belum terpakai untuk merekam video. Vendor.
yang memproduksi kamera video berformat MiniDV antara lain Canon,
JVC, Panasonic, Samsung, Sharp dan Sony.
MPEG-2
Format
MPEG-2 juga belum begitu popular saat ini. Dua perusahaan elektronik
yang mengembangkan format kamera jenis ini adalah Hitachi dan
Panasonic. Video langsung direkam dalam format MPEG-2 pada disk DVD-RAM
yang berukuran 3 inci. Meski kamera MPEG-2 dilengkapi dengan
beragam fitur menarik, format kamera ini sepertinya belum akan
berkembang pesat. Pertama, harga kameranya masih terhitung mahal
dibanding format kamera lainnya. Selain itu, disk DVD-RAM tidak
kompatibel dengan DVD player umum atau drive optikal (DVD- ROM,
DVD+R, DVR-RW).
PERALATAN PERALATAN VIDEOGRAFI
10 Peralatan Wajib untuk Membuat Video Dokumenter.
1. Kamera
Kamera menjadi alat utama dalam pembuatan film dokumenter. Saat ini, sebagian besar kamera foto bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi dan memiliki kemampuan merekam video berkualitas HD. Itulah sebabnya banyak yang memanfaatkan kamera DSLR untuk untuk mengurangi bujet produksi sebuah film. Namun ketika akan membuat film atau video documenter dengan menggunakan kamera DSLR pastikan kamera tersebut telah memiliki fitur Image Stabilization.
Adanya fitur Image Stabilizer akan mengurangi gambar yang bergoyang atau blur. Beberapa produsen kamera memiliki istilah masing-masing untuk penyebutan fitur ini. Canon dan Sony menggunakan istilah Image Stabilization (IS) sementara Nikon menggunakan istilah Vibration Reduction).
Seperti disinggung di atas, penggunaan smartphone pun tak haram hukumnya. Kebanyakan pembuat film indie mempercayakan pada iPhone untuk mencapai hasil yang memuaskan. Tristan Pope, yang sebelumnya bekerja Blizzard Entertainment, membuat film “Romance in NYC” berdurasi 15 menit dengan iPhone 6. Pembuatan film tersebut pernah didanai dari Kickstarter, sebelum diedarkan ke publik
Canon tipe 60D, 700D, 70D, 7D, 5D Mark II) Sony tipe A5000, A6000, A7S, serta Nikon D5300, D7100 (DX), D610 (FX) adalah sederetan kamera yang bisa Anda coba. Yuk, cek juga berbagai kamera keren di Oktagon.
Simak artikel menarik ini, Yuk, Ketahui Pemanfaatan Kamera DSLR untuk Produksi Film
2. Tripod
Seringkali para videografer pemula tidak membawa peranti tripod saat merekam gambar. Hasilnya pasti bisa ditebak, kualitas gambar akan bergoyang. Jadi yang Anda perlukan saat merekam video documenter adalah tripod yang memiliki video head sekaligus sehingga memudahkan saat akan merekam gambar dengan cepat dan stabil. Anda pilih tripod khusus untuk video, bukan yang untuk fotografi.
3. Slider Dolly
Cara simpel untuk mendapatkan gerakan layaknya kamera sinematik adalah dengan peranti bernama slider dolly. Slider ini akan membantu memperoleh gambar yang seolah-olah diambil dari sudut pandang lain. Rekomendasi produk yang bisa Anda pilih adalah Konova K5.
Pada dasarnya DSLR adalah kamera foto sehingga faktor ergonomisnya hanya dirancang untuk kebutuhan memotret. Apabila akan mentransformasi DSLR menjadi kamera video maka perlu tambahan aksesori berupa rig. Namun sayangnya harga rig cenderung lebih mahal daripada harga bodi kamera sendiri.
Apabila Anda ingin merekam video dengan DSLR tanpa membawa tripod atau tidak memungkinkan untuk menggunakan tripod, maka pilih shoulder rig atau monopod. Anda juga bisa menambahkan tilt head pada monopod agar kamera bisa bergerak naik-turun.
Salah satu alasan utama bagi sebagian besar orang yang memilih kamera DSLR atau digital single-lens reflex adalah untuk membuat film adalah keleluasaan untuk bergonta-ganti lensa. Sebagai pembanding, kamera video seharga di bawah US$ 5.000 atau Rp 66 juta, hanya memiliki satu lensa fix yang digunakan untuk merekam berbagai situasi. Nah, dengan berbekal DSLR maka Anda memiliki pilihan untuk menggunakan lensa sesuai dengan situasi atau angle yang akan direkam.
Ketika Anda membuat film narasi, maka yang diperlukan adalah lensa memiliki panjang rana (focal length) yang fix atau lensa-lensa “unggulan”. Beda kasus ketika merekam film documenter, maka perlu lensa yang memiliki kemampuan zoom. Jika berbicara mengenai aperture, maka sebaiknya Anda gunakan lensa-lensa unggulan (prime lenses). Anda akan dipaksa untuk berpikir mengenai penempatan kamera yang tepat dan tak hanya mengandalkan zoom in-out saja.
6. Filter
Ketika merekam video maka akan muncul keterbatasan dalam hal kecepatan rana (shutter speed) yaiu menggandakan frame rate. Sebagai contoh saat Anda merekam video 24p dan ingin kecepatan rananya 1/48 detik (dimana kecepatan rana DSLR 1/50 detik) maka tidak bisa mengontrol exposure sesuai harapan.
Tanpa adanya tambahan filter maka tak mungkin mendapatkan depth of field ketika merekam di bawah terik matahari. Itulah sebabnya Anda memerlukan tambahan filter ND (Neutral Density) agar bisa memperoleh gambar yang terang tanpa harus mengorbankan warna. Jika Anda merekam video dengan DSLR maka cari ukuran filter terbesar, normalnya 77 milimeter. Agar bisa masuk ke lensa yang berukuran lebih kecil diameternya maka gunakan step-down filter rings. Produk yang bisa dicoba, yakni Fader Variable ND, Heliopan Variable ND
7. Lighting
Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video yang tajam. Biasanya lighting yang digunakan di videografi adalah berjenis HMI atau Hydrargyrum Medium-arc Iodide. Namun sayangnya selain mahal juga tidak praktis, sehingga kini disiasati dengan LED.
Audio adalah aspek penting juga yang perlu diperhatikan saat membuat video dokumenter. Anda juga memerlukan alat perekam suara eksternal. Alat ini sangat vital karena Anda bisa mengambil trek suara lebih jelas daripada hanya mengandalkan microphone kamera yang kualitasnya rendah.
Salah satu sound recorder yang mumpuni dan direkomendasi para videographer adalah Zoom H4N. Perekam suara ini memiliki 4 channel audio recorder, 2 built in Stereo Condensor + 2 external input combo dengan phantom power. Bahkan Zoom H4N hingga saat ini masih menjadi standar sound equipment bagi industri film.
Selain perekam suara, Anda juga memerlukan mikrofon (microphone). Ada tiga pilihan microphone untuk pengambilan suara sesuai kebutuhan, yaitu shotgun mic, boom mic, dan clip-on. Untuk jenis video dokumenter maka akan lebih sering menggunakan mic jenis clip-on, sementara untuk film pendek biasa menggunakan boom mic. Sedangkan shotgun mic kebanyakan digunakan untuk video reportase.
Zoom H4n yang dipasangkan dengan microphone yang tepat akan menghasilkan suara jernih. Rekomendasi yang bisa Anda coba, antara lain Rode Videomic Shotgun Microphone, Rode VideoMic Pro Compact VMP Shotgun Microphone, Sennheiser MKE 600 Camcorder Shotgun Microphone.
9. Laptop
Untuk mengedit hasil rekaman video, maka Anda mermelukan komputer yang mumpuni. Anda bisa menggunakan computer desktop atau laptop. Pastikan komputer Anda memiliki spesifikasi prosesor minimal Intel Core i5 dan kapasitas memori (RAM) di atas 8 GB, serta kualitas VGA super yang mampu melakukan proses rendering lancar.
Kapasitas hard disk setidaknya minimal 1 TB mengingat fungsinya sebagai penyimpan file-file video dan hasil film yang berukuran besar. Beberapa laptop yang bisa menjadi referensi Anda antara lain ASUS ZenBook Pro UX501VW-DS71T, Dell Inspiron i7559-2512BLK, Mac Book Pro MD103LL/A, HP ZBook 17, dan Lenovo Y700.
10. Software Editing
Bicara software editing, Anda bisa memanfaatkan Final Cut Pro, Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Pinnacle Studio, dan After Effect. Ditambah software penyuntingan suara seperti Sound Forge dan Garage Band, maka hasil video dokumenter bertema human interest buatan Anda pasti enak ditonton.
Nah, apabila Anda merekam video dengan iPhone, maka bisa memanfaatkan aplikasi MoviePro dan Filmic Pro. Selamat mencoba!
1. Kamera
Kamera menjadi alat utama dalam pembuatan film dokumenter. Saat ini, sebagian besar kamera foto bisa menghasilkan gambar beresolusi tinggi dan memiliki kemampuan merekam video berkualitas HD. Itulah sebabnya banyak yang memanfaatkan kamera DSLR untuk untuk mengurangi bujet produksi sebuah film. Namun ketika akan membuat film atau video documenter dengan menggunakan kamera DSLR pastikan kamera tersebut telah memiliki fitur Image Stabilization.
Adanya fitur Image Stabilizer akan mengurangi gambar yang bergoyang atau blur. Beberapa produsen kamera memiliki istilah masing-masing untuk penyebutan fitur ini. Canon dan Sony menggunakan istilah Image Stabilization (IS) sementara Nikon menggunakan istilah Vibration Reduction).
Seperti disinggung di atas, penggunaan smartphone pun tak haram hukumnya. Kebanyakan pembuat film indie mempercayakan pada iPhone untuk mencapai hasil yang memuaskan. Tristan Pope, yang sebelumnya bekerja Blizzard Entertainment, membuat film “Romance in NYC” berdurasi 15 menit dengan iPhone 6. Pembuatan film tersebut pernah didanai dari Kickstarter, sebelum diedarkan ke publik
Canon tipe 60D, 700D, 70D, 7D, 5D Mark II) Sony tipe A5000, A6000, A7S, serta Nikon D5300, D7100 (DX), D610 (FX) adalah sederetan kamera yang bisa Anda coba. Yuk, cek juga berbagai kamera keren di Oktagon.
Simak artikel menarik ini, Yuk, Ketahui Pemanfaatan Kamera DSLR untuk Produksi Film
2. Tripod
Seringkali para videografer pemula tidak membawa peranti tripod saat merekam gambar. Hasilnya pasti bisa ditebak, kualitas gambar akan bergoyang. Jadi yang Anda perlukan saat merekam video documenter adalah tripod yang memiliki video head sekaligus sehingga memudahkan saat akan merekam gambar dengan cepat dan stabil. Anda pilih tripod khusus untuk video, bukan yang untuk fotografi.
Pertimbangkan
kekuatan tipod untuk menyangga kamera DSLR Anda. Ketika kamera
ditambahi dengan aksesori maka bobotnya akan bertambah pula. Pilihlah
tripod yang memiliki berat lebih besar daripada kamera sehingga akan
kokoh dan tidak mudah goyang (steady).
Apabila Anda menggunakan smartphone,
maka tepat untuk memilih GorillaPod plus peranti aksesori Glidecam atau
Steadicam. Ukuran ponsel yang kecil dan segenggam tangan dan bobotnya
yang ringan akan memunculkan masalah saat merekam video. Tak peduli
seberapa stabil Anda memegangnya, tetap saja akan muncul goyangan saat
merekam. Nah Anda memerlukan Steadicam untuk menstabilkannya. Brand yang
menjadi rekomendasi adalah Manfrotto MVH502A Fluid Head and 546B Tripod
System3. Slider Dolly
Cara simpel untuk mendapatkan gerakan layaknya kamera sinematik adalah dengan peranti bernama slider dolly. Slider ini akan membantu memperoleh gambar yang seolah-olah diambil dari sudut pandang lain. Rekomendasi produk yang bisa Anda pilih adalah Konova K5.
Pada dasarnya DSLR adalah kamera foto sehingga faktor ergonomisnya hanya dirancang untuk kebutuhan memotret. Apabila akan mentransformasi DSLR menjadi kamera video maka perlu tambahan aksesori berupa rig. Namun sayangnya harga rig cenderung lebih mahal daripada harga bodi kamera sendiri.
Apabila Anda ingin merekam video dengan DSLR tanpa membawa tripod atau tidak memungkinkan untuk menggunakan tripod, maka pilih shoulder rig atau monopod. Anda juga bisa menambahkan tilt head pada monopod agar kamera bisa bergerak naik-turun.
Produk-produk
seperti Manfrotto 334B Automatic Monopod dan Cowboy Studio Shoulder
Support layak menjadi pelengkap untuk mendapatkan kualitas gambar yang
prima.
5. LensaSalah satu alasan utama bagi sebagian besar orang yang memilih kamera DSLR atau digital single-lens reflex adalah untuk membuat film adalah keleluasaan untuk bergonta-ganti lensa. Sebagai pembanding, kamera video seharga di bawah US$ 5.000 atau Rp 66 juta, hanya memiliki satu lensa fix yang digunakan untuk merekam berbagai situasi. Nah, dengan berbekal DSLR maka Anda memiliki pilihan untuk menggunakan lensa sesuai dengan situasi atau angle yang akan direkam.
Ketika Anda membuat film narasi, maka yang diperlukan adalah lensa memiliki panjang rana (focal length) yang fix atau lensa-lensa “unggulan”. Beda kasus ketika merekam film documenter, maka perlu lensa yang memiliki kemampuan zoom. Jika berbicara mengenai aperture, maka sebaiknya Anda gunakan lensa-lensa unggulan (prime lenses). Anda akan dipaksa untuk berpikir mengenai penempatan kamera yang tepat dan tak hanya mengandalkan zoom in-out saja.
Sebaiknya
ketika akan membeli lensa, pilih yang keluaran pabrikan atau sama
mereknya dengan kamera Anda. Misalnya Anda menggunakan kamera Nikon,
maka pilih lensa Nikkor.
Rekomendasi lensa yang dapat dipilih adalah 28 milimeter f/1.8, 50
milimeter f/1.4 dan 85 milimeter f/1.8. Anda tinggal menyesuaikan dengan
kamera yang digunakan.6. Filter
Ketika merekam video maka akan muncul keterbatasan dalam hal kecepatan rana (shutter speed) yaiu menggandakan frame rate. Sebagai contoh saat Anda merekam video 24p dan ingin kecepatan rananya 1/48 detik (dimana kecepatan rana DSLR 1/50 detik) maka tidak bisa mengontrol exposure sesuai harapan.
Tanpa adanya tambahan filter maka tak mungkin mendapatkan depth of field ketika merekam di bawah terik matahari. Itulah sebabnya Anda memerlukan tambahan filter ND (Neutral Density) agar bisa memperoleh gambar yang terang tanpa harus mengorbankan warna. Jika Anda merekam video dengan DSLR maka cari ukuran filter terbesar, normalnya 77 milimeter. Agar bisa masuk ke lensa yang berukuran lebih kecil diameternya maka gunakan step-down filter rings. Produk yang bisa dicoba, yakni Fader Variable ND, Heliopan Variable ND
7. Lighting
Pencahayaan sangat penting untuk menghasilkan gambar video yang tajam. Biasanya lighting yang digunakan di videografi adalah berjenis HMI atau Hydrargyrum Medium-arc Iodide. Namun sayangnya selain mahal juga tidak praktis, sehingga kini disiasati dengan LED.
Ada beberapa jenis lighting
LED yang biasa digunakan untuk kamera video, misalnya lampu LED Neewer
CN-216 (angka 216 berarti jumlah lampunya), LED Neewer CN-160 atau LED
Neewer CN-126 yang harganya lebih murah. Biasanya untuk membuat film
dokumenter, setidaknya diperlukan 2 buah lampu LED yang ukurannya sama.
Namun Anda perlu tambahan dual mount bracket untuk memasang kedua lampu tersebut secara bersamaan.
8. AudioAudio adalah aspek penting juga yang perlu diperhatikan saat membuat video dokumenter. Anda juga memerlukan alat perekam suara eksternal. Alat ini sangat vital karena Anda bisa mengambil trek suara lebih jelas daripada hanya mengandalkan microphone kamera yang kualitasnya rendah.
Salah satu sound recorder yang mumpuni dan direkomendasi para videographer adalah Zoom H4N. Perekam suara ini memiliki 4 channel audio recorder, 2 built in Stereo Condensor + 2 external input combo dengan phantom power. Bahkan Zoom H4N hingga saat ini masih menjadi standar sound equipment bagi industri film.
Selain perekam suara, Anda juga memerlukan mikrofon (microphone). Ada tiga pilihan microphone untuk pengambilan suara sesuai kebutuhan, yaitu shotgun mic, boom mic, dan clip-on. Untuk jenis video dokumenter maka akan lebih sering menggunakan mic jenis clip-on, sementara untuk film pendek biasa menggunakan boom mic. Sedangkan shotgun mic kebanyakan digunakan untuk video reportase.
Zoom H4n yang dipasangkan dengan microphone yang tepat akan menghasilkan suara jernih. Rekomendasi yang bisa Anda coba, antara lain Rode Videomic Shotgun Microphone, Rode VideoMic Pro Compact VMP Shotgun Microphone, Sennheiser MKE 600 Camcorder Shotgun Microphone.
9. Laptop
Untuk mengedit hasil rekaman video, maka Anda mermelukan komputer yang mumpuni. Anda bisa menggunakan computer desktop atau laptop. Pastikan komputer Anda memiliki spesifikasi prosesor minimal Intel Core i5 dan kapasitas memori (RAM) di atas 8 GB, serta kualitas VGA super yang mampu melakukan proses rendering lancar.
Kapasitas hard disk setidaknya minimal 1 TB mengingat fungsinya sebagai penyimpan file-file video dan hasil film yang berukuran besar. Beberapa laptop yang bisa menjadi referensi Anda antara lain ASUS ZenBook Pro UX501VW-DS71T, Dell Inspiron i7559-2512BLK, Mac Book Pro MD103LL/A, HP ZBook 17, dan Lenovo Y700.
10. Software Editing
Bicara software editing, Anda bisa memanfaatkan Final Cut Pro, Adobe Premiere, Sony Vegas Pro, Pinnacle Studio, dan After Effect. Ditambah software penyuntingan suara seperti Sound Forge dan Garage Band, maka hasil video dokumenter bertema human interest buatan Anda pasti enak ditonton.
Nah, apabila Anda merekam video dengan iPhone, maka bisa memanfaatkan aplikasi MoviePro dan Filmic Pro. Selamat mencoba!
STORYBOARD
Storyboard adalah sketsa gambar yang disusun berurutan sesuai dengan naskah, dengan storyboard kita dapat menyampaikan ide cerita kita kepada orang lain dengan lebih mudah, karena kita dapat menggiring khayalan seseorang mengikuti gambar-gambar yang tersaji, sehingga menghasilkan persepsi yang sama pada ide cerita kita.
Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan shooting, dan ketika dirasa ada sesuatau yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan krue dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda- beda menjadi sesuai dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.
Salah satu tahapan penting dalam produksi film adalah membuat storyboard, setelah sutradara dan pengarah fotografi membahas sebuah adegan mereka kemudian bertemu dengan artis storyboard untuk menterjemahkan gagasan mereka dalam gambar. Disitu terbentuklah rancangan-rancangan shooting, dan ketika dirasa ada sesuatau yang kurang pas atau ada kendala-kendala dalam pengambilan gambar nantinya segera dapat dilakukan revisi.
Dengan mengacu pada rencana shooting dalam storyboard para pemain dan krue dapat mengerjakan tugas mereka masing-masing dengan cepat dan tepat. Storyboard secara gamblang memberikan tata letak visual dari adegan seperti yang terlihat melalui lensa kamera.
Storyboard juga berguna bagi editor untuk membantu menyusun scene yang berbeda- beda menjadi sesuai dengan skenario dengan lebih mudah dan cepat.
- Menggambarkan sketsa cerita sebuah film/animasi berdasarkan garis besar seperti awal tengah akhir.
- Memudahkan saat membuat film.
- Merupakan perencanaan dalam membuat film (kalau dalam bangunan bisa disebut desain bangunan)
Langganan:
Postingan (Atom)